Menkop UKM Teten Masduki Ikuti Jalan Santai Launching HPN 2024 di Monas

Menkop UKM Teten Masduki Ikuti Jalan Santai Launching HPN 2024 di Monas

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama insan pers Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan  Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu melakukan jalan santai dari Silang Monas ke putaran Sarinah pergi pulang. Sesampai di Sarinah, para peserta jalan santai yang diikuti ratusan konstituen Dewan Pers bersama masyarakat membentangkan spanduk tanda dimulainya Launching HPN 2024.

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, launching HPN 2024 di Silang Monas, Minggu (12/11/2023) ini mengawali rangkaian acara HPN 2024 yang puncaknya akan diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta tanggal 9 Februari 2024. Diharapkan, Presiden Jokowi akan menghadiri acara puncak HPN tersebut.

Jalan santai bersama Menteri Teten Masduki itu dilakukan sambil membawa spanduk yang bertuliskan "Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Keutuhan Bangsa”. Turut hadir dalam jalan santai ini, pengurus PWI dan pimpinan redaksi media massa, di antaranya Sekjen Sayid Iskandarsyah; Wasekjen Raja Pane dan Ketua Panpel HPN 2024 Marthen Slamet Susanto.

Selain itu, hadir pula mitra PWI di antaranya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dan Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.

Ninik Rahayu, Ketua Dewan Pers mengatakan launching HPN 2024 ini sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas, peran pers dalam mengawal transisi kepemimpinan nasional dan menjaga pemilu damai serta keutuhan bangsa.

"Demokrasi melalui pemilu ditentukan oleh peran pers dan partisipasi masyarakat. Marilah kita jaga pemilu yang damai bersama-sama," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kegiatan HPN 2024 sekaligus mengharapkan pers bersikap netral dalam pemilu serentak mendatang.

Dikatakan, dalam era medsos saat ini banyak sekali sampah (hoax---Red). Di sinilah peran pers penting dalam memberikan informasi yang bermanfaat untuk menjaga keutuhan bangsa.

Teten bicara soal pendapatan media dan e-commerce. Saat ini posisi media dalam negeri sedang tidak baik-baik saja. Hal itu dipengaruhi oleh situasi global yang berdampak langsung ke dalam negeri.

Pendapatan media digital saat ini mayoritas diambil platform global. "Ya, saya kira HPN ini perlu kita meriahkan lah. Karena media kita kan sedang tidak baik-baik saja. Saya tahu, digital ekonomi media itu kan revenue-nya mayoritas diambil platform global," kata Teten kepada wartawan di lokasi launching.

"Dan ini saya kira harus menjadi bagian reformasi yang harus didorong oleh insan media, oleh industri media dalam negeri," ujarnya.

Teten mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Setiadi untuk mengatur platform digital.

"Karena kalau mengenai penggantian revenue sharing itu seperti publisher lain ya, iklan dan sebagainya itu tidak kurang efektif. Nah sementara perkembangan di dunia, pengaturan platform itu justru ke teknologinya, ke tranparansi algoritma, masalah monopoli, short engine dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Dan itu yang menyebabkan media dalam negeri tergerus revenue-nya oleh platform global. Saya kira itu yang harus menjadi agenda bersama dari industri media," katanya.

Teten pun menyebut, untuk pendapatan dari media sebanyak 85 persen pendapatannya atau revenue-nya telah diambil platform global.

"Ya, kan dari kita kalau bicara digital ekonomi kan selain e-commerce kan ada media, ada sektor keuangan, logistik, pariwisata dan lain sebagainya. Nah, yang paling parah itu memang di media ya, lalu yang kedua di e-commerce," ujarnya.

"E-commerce hanya 56 persen, kalau media kan sudah diatas 70, beberapa pemilik media ada yang bilang 85 persen revenue-nya diambil oleh platform global. Nah ini yang saya kira, kan ini dampaknya nanti bukan saja kepada industri medianya, bahkan sekarat, suffering (menderita)," katanya.

Meski begitu, ia menyebut, juga adanya kualitas konten di media yang kalah saing dengan yang ada di media sosial.

"Tapi kan ini juga nanti soal kualitas konten di media juga akan kalah bersaing dengan medsos yang memang di medsos saya kira pasti standarnya lebih rendah, bahkan banyak hoaks, banyak sampah," sebutnya.

Oleh karena itu Teten memandang perlunya untuk mendorong agar bisnis media digital tetap bisa bertahan dan tumbuh. "Sehingga digital ekonomi kita dan sektor media pun harusnya revenue-nya bisa dinikmati oleh industri media dalam negeri," pungkasnya.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com