Minta Proyek Patung Soekarno Senilai Rp10 T Dibatalkan, MUI: Lebih Baik untuk Rakyat Miskin

MUI khawatir posisi Indonesia di negara-negara muslim turun karena banyak terdapat patung.

Pantung Soekarno senilai Rp10 triliun yang rencananya dibangun di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Rencana pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat menuai banyak kritikan. Pasalnya rencana itu dinilai tidak membawa manfaat bagi masyarakat. Bahkan pembangunan patung yang dikabarkan menelan biaya hingga Rp10 triliun itu dianggap sebagai kegiatan mubazir.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi pun meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membatalkan rencana pembangunan patung Soekarno. Muhyidin mengatakan masyarakat Jawa Barat yang mayoritas beragama Islam seharunyta menjadi pertimbangan pemerintah sebelum melanjutnya rencana tersebut.

“Kita berharap kepada Bapak Gubernur agar tidak memuluskan atau memenuhi permintaan-permintaan dari manapun dalam rangka pembangunan patung Soekarno,” jelas Muhyiddin.

Saat berbicara di Bogor, Minggu 29 Agustus 2023, Muhyiddin menambahkan penolakan dari sejumlah elemen masyarakat juga seharunya diperhatikan. Menurutnya anggaran yang pembangunan patung Soekarno akan lebih baik digunakan untuk membantu masyarakat miskin yang masih banyak di Jawa Barat.

“Penolakan untuk pembangunan patung Sukarno sudah banyak disuarakan oleh elemen masyarakat, dan saya melihat alangkah lebih baik dana tersebut dimanfaatkan untuk membantu masyarakat Jawa Barat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar Muhyiddin.

Mantan Wakil Ketua Umum MUI Pusat mengungkapkan, Indonesia adalah mercusuar dari negara-negara Muslim dunia yang sangat dihormati negara lain. Jika rencana pembangunan patung Soekarno benar-benar dilaksanakan, Muhyiddin khawatir posisi Indonesia di mata Negara-negara muslim akan merosot lantaran banyak terdapat patung.

“Posisi Indonesia dikhawatirkan akan mengalami erosi apabila banyak patung di wilayah Indonesia,” ujarnya.

Selain itu Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) ini berpendapat, proklamator kemerdekaan Indonesia bukan hanya Soekarno, ada juga Mohammad Hatta. Jika hanya Soekarno yang ditonjolkan, bisa muncul perselisihan dengan pihak lain yang juga meminta Hatta di tampilkan pula.

“Oleh karena itu, kami berharap agar rencana pembangunan patung segera dihentikan, lebih baik diarahkan kepada pembahasan masalah krusial yang lebih penting, lebih bermanfaat bagi bangsa khususnya untuk Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya,” tandas Muhyiddin.

Sebelumnya, patung Soekarno dikabarkan bakal dibangun di kota mandiri Walini Raya, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Patung yang dibuat oleh seniman Nyoman Nuarta itu rencananya akan dibangun oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

Tak tanggung-tanggung dana yang digunakan mencapai Rp10 triliun hingga Rp20 triliun. Sedangkan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi patung Soekarno bakal seluas 1.270 hektare.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, anggaran fantastis itu berasal dari inisiatif masyarakat yang dikelola Yayasan Putra Nasional Indonesia. Pria yang biasa disapa kang Emil ini memastikan pembangunan patung Soekarno tidak mengggunakan dana pemerintah.

Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan anggaran senilai Rp 10 triliun bukan hanya untuk patung Soekarno. Melainkan juga untuk pembangunan fasilitas lainnya, seperti perumahan, perkantoran, dan pusat bisnis yang saling terintegrasi.

"Mungkin bisa Rp 20 triliun karena luasan yang nanti dibangun itu hampir kayak Kota Baru Parahyangan, 1.270 hektare," kata Hengky.

Lantaran murni investasi dan tidak menggunakan anggaran pemerintah, Pemkab Bandung Barat merasa perlu membantu pelaksanaannya, termasuk masalah perizinan. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaeman, menuturkan proyek pembangunan patung Soekarno akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan rampung.

Sejauh ini kajian kontur serta kelaikan lahan sedang berjalan agar aman dari potensi bencana alam dan gempa bumi. Terkait hal itu, beberapa pihak seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah melakukan finalisasi.

"Untuk kajian dengan LIPI, ITB sudah finalisasi. Kemarin dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," ujar Maman.

Diharapkan lokasi tempat patung Soekarno dibangun nantinya akan menjadi daya tarik bagi pariwisata di Kabupaten Bandung Barat. Sehingga bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung Barat.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com