Orang Tua Minta Acara Wisuda TK-SMA Dihapus, Kemendikbudristek: Itu Opsional Jangan Memberatkan

Warganet menyerukan kembalikan wisuda hanya untuk lulus kuliah. TK sampai SMA dihapus saja.

Warganet minta acara wisuda TK sampai SMA dihapus karena dinilai memberatkan orang tua (foto: pixabay)

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhirnya buka suara soal fenomena pelaksanaan kegiatan kelulusan atau wisuda di TK hingga SMA.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto mengatakan wisuda untuk TK hingga SMA hanyalah opsional. Artinya kegiatan itu tidak bersifat wajib.

"Terkait fenomena dan budaya kegiatan wisuda yang dilakukan oleh satuan pendidikan mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA, dengan ini pihak Kemendikbudristek menegaskan kegiatan wisuda merupakan kegiatan yang opsional," kata Anang.

Saat memberikan keterangan Jumat 17 Anang menjelaska Permendikbud No 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah menegaskan, kegiatan di satuan pendidikan yang melibatkan orang tua siswa harus didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan Komite Sekolah.

Itulah sebabnya Kemendikbudristek menurut Anang mengimbau pihak sekolah berkomunikasi terlebih dahulu dengan Komite Sekolah dan Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) sebelum memutuskan menyelenggarakan kegiatan wisuda siswa.

Kalau pun kegiatan tersebut jadi digelar, Kemendikbudristek meminta agar pelaksanaannya tidak membebani apalagi memberatkan orang tua murid.

"Untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah. Pilihan yang ditetapkan tidak boleh membebani pihak orang tua," tutur Anang.

Sebelumnya fenomena pelaksanaan kegiatan kelulusan atau wisuda di TK hingga SMA tengah menjadi sorotan warganet. Pasalnya seringkali biaya kegiatan tersebut dibebankan kepada orang tua murid. Banyak yang mengeluhkan biaya acara wisuda TK sampai SMA terlalu mahal untuk sebuah acara yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Warganet pun menyampaikan keluhan secara langsung ke Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Akun Instagram @nadiemmakarim dipenuhi cuitan yang meminta Kemendikbudristek membuat aturan yang melarang kegiatan wisuda siswa.

Warganet mengeluhkan biaya pelaksanaan wisuda yang terbilang mahal. Terutama jika acara wisuda diselenggarakan di gedung bahkan hotel. Biaya wisuda dipastikan bakal semakin besar lantaran orang tua harus membeli buket. Belum lagi biaya rias salon, sewa kebaya, dan membeli baju toga.

Akun milik @erni_afriansyah menuliskan, "pak menteri, ada baiknya dibuat peraturan TK sampai SMA hanya Perpisahan. Saat tamat kuliah mahasiswa baru wisuda. Tidak semua wali murid mempunyai banyak uang."

Akun milik @jenny_ayyubi menuliskan, "Kembalikan wisuda hanya untuk orang yg kuliah saja. TK, SD, SMP SMA/K hapuskan wisuda."

Jejaring sosial twitter pun juga dijadikan tempat warganet mengungkapkan keluhan soal wisuda TK hingga SMA. Akun milik @Ophan_Lamara menuliskan, "Mmg hrs distop. Gak ada manfaatnya. Yg ada malah jd bancakan sekolah dgn biaya yg gak msk akal. Ajang wisuda ini jg spt adu gengsi a/ skolah, tp biaya dibebankan ke ortu."

"Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara Wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orangtua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK," tulis akun @mikhaylaeka2023

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com