Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku heran dengan berbagai pihak yang meributkan Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang. Moeldoko menyebut apa yang saat ini terjadi di pesantren yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu sudah terjadi sejak dahulu.
Itulah sebabnya saat berbicara kepada awak media di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 13 Juli 2023, Moeldoko kembali mengungkapkan keheranannya, mengapa isu Al Zaytun selalu muncul setiap menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
"Saya pikir itu dari dulu selalu begitu makanya saya katakan kenapa sih Al Zaytun setiap menjelang pemilu ini ribut," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini juga menyinggung adanya pernyataan yang menyebut Pesantren Al Zaytun disponsori salah satu partai politik. Moeldoko mengatakan tidak ada larangan partai politik mendukung AL Zaytun. Menurutnya tindakan semacam itu sah-sah saja.
Namun, menurut Moeldoko akan menjadi masalah jika hal itu dipolitisasi untuk kepentingan tertentu. Oleh sebab itu Moeldoko berharap pemberian dukungan terhadap ponpes yang diduga memberikan ajaran yang menyimpang itu tak dipolitisasi.
"Al Zaytun bagian dari entitas yang berada di NKRI, ya sah saja siapapun bisa mendekati kan begitu untuk kepentingan politik. Tapi, harapan saya kan jangan pesantren dipolitisasi itu.Jangan dipolitisasi, karena jadi ribut seperti ini nih Al Zaytun itu setiap mau menjelang pemilu selalu ribut melulu," tuturnya.
Moeldoko tidak mengelak mempunyai hubungan dengan Panji Gumilang. Namun Moeldoko membantah selama ini menjadi backing apalagi melindungi pimpinan pesantren yang berlokasi di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu.
"Jangan macam mantan Panglima dibilang di-backing, emang gue preman apa? Enggak bener ini. Saya juga bisa marah," ujarnya.
Moeldoko menjelaskan dirinya pernah 2 kali berkunjung ke Pesantren Al Zaytun. Pertama, saat ia masih menjabat Pangdam Siliwangi. Kunjungan kedua, saat sudah menjadi KSP guna menghadiri dan berbicara soal kebangsaan.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengaku sudah bosan dengan isu yang mengaitkan dirinya dengan Al Zaytun. Moeldoko memastikan dirinya pernah berkomunikasi sejak Panji Gumilang di periksa polisi.
Moeldoko pun meminta semua pihak tidak berspekulasi dan melempar isu tidak benar. Selain itu ia juga meminta kasus yang menjerat Panji Gumilang diserahkan kepada mekanisme hukum yang berlaku.
"Ini apa tidak ada isu yang lain? Saya sudah ngerti itu siapa yang goreng, saya sudah tahu. Kita semua punya instrumennya, kenapa kita mesti berspekulasi," ujar Moeldoko.
Pesantren Al Zaytun kini tengah menjadi sorotan publik. Pesantren yang berlokasi di Indramayu itu diduga menyebarkan ajaran sesat. Panji Gumilang sebagai pimpinan pesantren itu pun kini sedang disidik oleh kepolisian. Ia diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong.
"Dengan persangkaan tambahan yaitu Pasal 45a ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat memberikan keterangan Kamis 6 Juli 2023.
Pesantren yang berdiri sejak 1 Juli 1999 itu diduga mengajarkan ajaran menyimpang, salah satunya sholat dengan bercampur antara jamaah pria dan wanita. Panji Gumilang selaku pimpinan Pesantren Al Zaytun juga sering menyampaikan salam 'Shalom Aleichem' dan menyanyikan lagu 'Havenu shalom alachem.' Keduanya adalah salam dan lagu dalam ajaran agama Yahudi.
Akibatnya perbuatannya, Panji Gumilang dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila Ihsan Tanjung. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/163/VI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 23 Juni 2023.