Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menimpa karyawan pabrik sepatu. Setelah sebelumnya karayan PT Panarub Industry yang memproduksi sepatu merek Adidas, kali ini sebanyak 600 karyawan PT Horming Indonesia harus menerima nasib kehilangan pekerjaan. Pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Serang, KM 18,8, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten itu diketahui adalah produsen sepatu merek Puma.
Kepala Dinas Tanaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang Rudi Hartono mengatakan pabrik dengan total 2.400 karyawan itu terpaksa melakukan PHK akibat order pembuatan sepatu menurun drastis. Saat memberikan keterangan, Senin 5 Juni 2023, Rudi menyebut pihak manajemen PT Horming Indonesia telah mengirimkan surar pemberitahuan ke Disnaker Kabupaten Tangerang terkait PHK.
“PHK terjadi karena sepi order, PHK tak bisa dihindari karena kondisi perusahaan,” katanya.
Rudi menerangkan kondisi yang terjadi di PT Horming Indonesia serupa dengan yang menimpa beberapa pabrik sepati lainya. Salah satunya PT Tuntes yang juga memproduksi pakaian olah raga merek Puma. Pada April 2023 lalu PT Tuntex terpaksa tutup sehingga 1.200 karyawannya saat ini kehilangan pekerjaan.
Rudi menambahkan pihaknya telah mendatangi perusahaan guna memastikan kondisi karyawan yang terkena PHK. Menururnya hamper semua pabrik yang memproduksi alas kaki dan peralatan olah raga tengah lesu. Terutama yang memproduksi sepatu merek Eropa. Rudi pun berharap kondisi ini tidak berlanjut sehingga jumlah karyawan yang terkena PHK tidak semakin bertambang
“Kondisi dan alasan hampir sama, pasar eropa yang sedang lesu. Kami berharap jumlah PHK tidak bertambah lagi,” ujar Rudi.
Sebelumnya PT Panarub Industry yang memproduksi sepatu merek Adidas melakukan PHK secara besar-besaran. Perusahaan yang berlokasi di Kota Tangerang, Banten itu teratat melakukan PHK terhadap 1.214 karyawan. Kepala Disnaker Kota Tangerang, Ujang Hendra Gunawan mengatakan total karyawan yang terkena PHK sebanyak 2.000 orang. Namun yang dilaporkan baru 1.214 orang.
"Totalnya sebanyak 2 ribu pegawai. Sampai saat ini dari tahapan yang mereka laporkan sebanyak 1.214 (karyawan) yang masuk ke kita dari laporan yang disampaikan pihak Panarub," ucapnya.
Saat berbicara Rabu 24 Mei 2023, Ujang menerangkan PT Panaruh sudah merencanakan PHK karyawan sejak setahun lalu. Sedangkan pelaksanaan PHK akan dilakukan secara bertahap sejak Januari 2023.
"PHK di Panarub itu memang sudah direncanakan dari setahun sebelumnya, secara bertahap dimulai pada awal Januari 2023 kemarin," lanjutnya.
Terkait pesangon, Ujang menyatakan semua karyawan yang terkena PHK sudah mendapatkan hanya sesuai ketentuan yang berlaku. Menurutnya selama ini perusahaan selalu memberikan laporan tentang permasalahan hubungan industrial.
Ujang menduga keputusan PT Panarub melakukan PHK adalah dampak krisis ekonomi global pasca pandemi Covid-19. Order pembuatan sepatu menurun drastis yang dipastikan berpengaruh terhadap industri padat karya, seperti pabrik sepatu.
"Bahwa memang kondisi pasca Covid-19 ini dan terjadi kerisis ekonomi di luar memicu berkurangnya job order berkaitan dengan pabrik padat karya dalam hal ini adalah sepatu Adidas," ungkapnya.