Para pecinta kopi tentu tidak ingin melewatkan kegemaran menikmati minuman berwarna hitam beraroma kuat ini. Rasanya tiada hari dilewatkan tanpa ditemani secangkir kopi.
Namun selama bulan Ramadhan, seringkali kebiasaan ngopi tidak bisa dilakukan. Pasalnya umat Islam diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan. Tidak boleh makan dan minum di pagi hingga petang selama satu bulan penuh.
Terlebih banyak orang beranggapan minum kopi berbahaya jika dilakukan saat berpuasa. Minum kopi saat buka puasa diyakini bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama lambung.
Ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Di bulan Ramadhan, seseorang tetap bisa menikmati kopi dengan nyaman dan aman. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kenikmatan ngopi tidak justru berubah menjadi bencana bagi kesehatan.
Dilansir dari lamaan hallosehat.com, pada dasarnya minum kopi di bulan puasa tidak masalah bagi kesehatan. Namun lantaran kopi mengundang kafein, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal ini penting lantaran konsumsi kafein secara sembarangan bisa berbahaya bagi kesehatan, terlebih saat berpuasa.
Kandungan kafein dalam kopi diketahui dapat memengaruhi kinerja sistem saraf pusat. Inilah yang membuat kopi mampu menangkal rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.
Kopi juga diketahui bersifat antioksidan yang membantu tubuh melawan radikal bebas, pemicu beberapa penyakit kronis termasuk kanker. Orang yang terbiasa minum kopi cenderung akan merasakan efek samping saat tiba-tiba berhenti mengonsumsinya.
Efek yang sering muncul adalah sakit kepala, badan lemas dan susah konsentrasi. Hal ini pula yang sering menjadi masai bagi pecinta kopi saat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Para ahli kesehatan mengatakan sejatinya tidak masalah minum kopi di bulan Ramadhan. Tentunya kopi dinikmati setelah berbuka puasa. Namun sangat tidak dianjurkan minum kopi saat berbuka puasa.
Minum kopi saat perut kosong akan membuat dinding lambung mengalam iritasi. Itulah sebabnya pastikan perut dalam kondisi sudah terisi saat menikmati kopi. Sebaiknya berbukalah dengan makanan manis, seperti kurma atau makanan lainnya.
Setelah itu biarkan perut 'beristirahat' sejenak. Sebaiknya minum kopi dilakukan beberapa jam setelah berbuka. Perlu diingat, kopi bersifat diuretik yang menyebabkan produkso urine atau air seni meningkat. Hal ini bisa menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Itulah sebabnya imbangi dengan banyak minum air putih.
Terlebih saat berpuasa, selama sekitar 12 jam tubuh tidak menerima asupan air. Selama bulan puasa sebaiknya asupan kafein juga dikurangi. Artinya selama berpuasa dosis atau jumlah kopi yang diminum perlahan dikurangi.
Dosis aman asupan kafein dalam sehari adalag 400 miligram atau setara dengan tiga cangkir kopi. Saat memasuki bulan Ramadhan sebaiknya dosis atau takaran minum kopi dikurangi menjadi 200 hingga 300 miligram. Jumlah itu setara dengan satu atau dua cangkir kopi.
Jenis kopi yang dinikmati sebaiknya juga diperhatikan. Terdapat dua jenis kopi yang banyak dinikmati orang, yakni arabika dan robusta. Meski ada pula jenis yang lain, namun dua jenis itulah yang banyak dikonsumsi.
Dari kedua, arabika diketahui lebih rendah kadar kafeinnya. Itulah sebabnya kopi arabika lebih aman untuk lambung. Terlebih saat berpuasa.
Saat ini juga banyak tersedia kopi decaf atau kopi tanpa kafein. Kopi jenis ini diklaim telah berkurang kadar kafeinnya 94 hingga 98 persen. Kopi jenis ini mungkin bisa jadi pilihan untuk dinikmati selama bulan Ramadhan.