TNI Polri Belum Bisa Atasi KKB Papua, Jokowi: Medannya Sulit Banyak Jurang dan Hutan

Jokowi yakin TNI Polri bisa menangani KKB Papua.

Presiden Jokowi mengaku kondisi geografis Papua yang bergunung, jurang dan hutan menyulitkan TNI Polri mengatasi KKB. (foto: Instagram @jokowi)

Aparat keamanan, baik TNI maupun Polri sampai saat ini belum sepenuhnya mampu mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Terbukti dari masih seringnya kelompok separatis teroris itu melakukan tindakan yang meresahkan dan mengganggu masyarakat. Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa, baik warga sipil maupun aparat keamanan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hal tersebut terjadi karena kondisi geografi Papua yang cukup ekstrem. Wilayah di bagian timur tanah air itu dipenuhi dengan gunung, jurang dan hutan lebat belantara.

"Medannya betul-betul medan yang sangat sulit, hutan belantara, sangat dingin, jurangnya dalamnya beratus-ratus meter. Kalau belum ke sana, belum bisa membayangkan," kata Jokowi.

Saat berbicara di Jakarta Utara, Senin 15 Mei 2023, Jokowi mengaku telah melihat dan merasakan langsung kondisi geografis di wilayah konflik di Papua. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut telah 4 kali ke Wamena dan 2 kali ke Nduga.

Selain keadaan geografis yang sulit, upaya mengatasi kondisi keamanan dipersulit dengan penguasaan wilayah oleh anggota KKB yang lebih baik. Jokowi pun mengakui KKB lebih menguasai medan.

"Padahal yang namanya KKB itu menguasai lapangannya. Bukan berarti kita pesimis, tidak, tapi memang medannya seperti itu," ujarnya.

Meski demikian, mantan Wali Kota Surakarta ini yakin TNI dan Polri bisa menangani KKB Papua. Keyakinan ini dibuktikan dengan keberhasilan membebaskan 4 pekerja menara Base Transceiver Station (BTS) yang disandera KKB di Papua Pegunungan.

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memastikan 4 pekerja proyek menara BTS telah dibebaskan. Sebelumnya keempat pekerja itu sempat disandera KKB di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Saat memberikan keterangan tertulis Sabtu 13 Mei 2023, Mathius mengatakan para sandera berhasil dibebaskan atas kerjasama aparat keamanan, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya menurut Mathius para sandera dibawa ke Puskesmas guna mendapat pengobatan.

"Yang satu sempat mengamankan diri ke puskesmas, yang kedua ditahan, yang dua ini (bebas) atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta. Akhirnya diserahkan kepada mereka dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan," ucap Mathius.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com