Warganet dikejutkan dengan berbedarnya foto yang menampilkan seorang prajurit TNI sedang mengarahkan senjata ke gereja di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Foto pun memunculkan anggapan prajurit tersebut melakukan pelecehan terhadap tempat ibadah.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membantah anggapan tersebut. Saat memberikan keterangan tertulis, Senin 12 Juni 2023 Herman menegaskan tidak ada niatan melakukan pelecehan terhadap agama atau rumah ibadah agama.
Herman menjelaskan foto itu diambil pada 2019, saat prajurit tersebut bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga. Tujuan pengambilan foto itu adalah untuk menunjukkan prajurit tersebut sedang betugas di Mapenduma.
"Foto prajurit TNI yang berpose di depan salah satu Gereja Kingmi yang berlokasi di Mapenduma terjadi pada tahun 2019 saat prajurit tersebut bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga. Mengambil gambar karena ingin menunjukkan bahwa dirinya pernah bertugas di wilayah Mapenduma, Kabupten Nduga," katanya.
Herman mengungkapkan akibat tindakannya prajurit tersebut sudah diberkan sanksi disiplin. Mantan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0724/Boyolali, Jawa Tengah ini memastikan tidak ada gereja yang disentuh. Kehadiran prajurit TNI justru untuk membantu memberikan rasa aman terhadap masyarakat yang melaksanakan ibadah.
"Dalam pelaksanaan tugasnya TNI ada di pos mereka, seperti yang ditekankan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan kepada setiap prajurit yang melaksanakan tugas untuk selalu mengedepankan komunikasi, menciptakan rasa damai dan menghindari pertumpahan darah," ujar Herman.
Sebelumnya, dalam melalui twitternya @nataliuspigai2, mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai mengunggah foto seorang anggota TNI di depan geraja.
Dalam foto yang diunggah pada Minggu 4 Juni 2023 itu terlihat prajurit TNI tersebut mengarahkan senjatanya ke papan nama bertuliskan 'Gereja Kemah Injil Indonesia Klasis Mapenduma Jemaat Sinai Dopopem.' Natalius menyebut tindakan tersebut telah mempermainkan dan melecahkan Gereja Kristen di Nduga, Papua.
Natalius pun meminta Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajukan protes ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesi (Mabes TNI). Natalius juga mengaku ingin tahu apakah tindakan itu merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
"TNI mempermainkan & Melecehkan Gereja Kristen di Nduga Papua. Ini sebuah pelecehan terhadap Agama. Saya ingin tahu apakah ini perintah @jokowi, Panglima TNI. Saya minta PGI dan KWI harus protes ke Markas Besar TNI," ujar Natalius.