Comfort Food: Pelukan dalam Sajian

Esensi comfort food yang hangat dan intim, menyiratkan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang bagaimana makanan tersebut membuat seseorang merasa dihargai dan diberi perhatian, mirip dengan pelukan.

Ilustrasi: Muid/ GBN.top

Buku “Comfort Food Memoirs: Kisah Makanan Yang Menenangkan Beserta Resepnya” yang baru saja diluncurkan mendapatkan sambutan hangat dari para pegiat kuliner serta memperoleh liputan media yang sangat baik. 

Comfort food adalah makanan yang menenangkan ketika disantap, dalam keadaan sakit, sedih, atau cemas. Sedangkan memoar adalah penggalan kisah hidup yang ditulis diri sendiri, tentang catatan peristiwa masa lampau dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang sosok yang berhubungan dengannya.

Ada sesuatu yang menghangatkan hati tentang comfort food. Lebih dari sekadar asupan kalori, makanan ini adalah jembatan memori, menghubungkan masa kini dengan kenangan indah masa lalu, tradisi keluarga, dan perasaan rumah.

Memori mengharukan tentang inilah yang menyebabkan 65 penulis lintas profesi di Indonesia bersedia menuliskan memoar mereka, dengan berbagi resep keluarga dan foto-fotonya, serta dimensi emosional dari makanan itu, seperti proses ketika memasaknya, dan juga saat mengonsumsinya.

Beberapa judul yang menarik di buku itu, antara lain: “Gulai Lezat Berkat Daun Taya dan Tempoyak” yang ditulis oleh  DR. Alue Dohong, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; “Kentang Gepuk Penuh-Kasih Tante Cotje” dari penulis, dan praktisi media Debra H. Yatim; “Bretang Kenari Penawar Rindu Banda Neira” oleh pelaku usaha wisata bahari, Rani Hernanda; dan “Tiga Menu Favorit Dalam Hidupku,” kisah dari budayawan Erros Djarot.

Sementara itu Chef Ragil Imam Wibowo menulis “Gadon Daging, Penangkal Kangen.” makanan menenangkan yang mengingatkan pada ibunya yang telah tiada. Artikel Putri Habibie, passionate homecook, yang sering membagikan resep memasak sederhana di rumah melalui instagram, berjudul “Garlic Butter Steak, Wejangan Papa” untuk mengenang sang ayah, H. Mohammad Tauchid Habibie bin H. Junus Effendi Habibie.

Setiap negara memiliki hidangan uniknya sendiri, yang membawa penduduknya kembali ke masa kanak-kanak, menawarkan kenyamanan di saat-saat sulit atau di hari yang tidak menyenangkan. 

Di Filipina ada "halo-halo," campuran es serut, susu, dan berbagai bahan seperti kacang merah, kelapa muda, dan flan, dihiasi dengan es krim ube yang lembut. Menuju ke India, ada "khichdi," gabungan sederhana dari beras dan kacang-kacangan yang biasanya disajikan dengan ghee. "Spätzle," pasta kecil yang lembut dan kenyal di Jerman seringkali disajikan dengan saus keju atau daging, mengingatkan pada dapur nenek.

Di Afrika Selatan, "bunny chow" adalah roti isi dengan kari daging atau sayuran yang awalnya disiapkan sebagai sarana bagi pekerja India di Afrika Selatan untuk membawa makanan kari mereka tanpa memerlukan wadah. Sementara itu, di Australia, "vegemite on toast" menonjol sebagai makanan yang menenangkan.

Pada akhirnya, apa yang membuat comfort food begitu spesial adalah perannya sebagai sarana yang menghubungkan seseorang tidak hanya dengan masa lalu tetapi juga dengan orang lain di sekitarnya dan di seluruh dunia.

Comfort food merupakan pengingat bahwa, meski terpisah oleh geografi, budaya, atau bahasa, manusia mencari kehangatan, dan kenangan bahagia melalui makanan yang disantap. Dalam dunia yang terus berubah, comfort food adalah konstan, memberikan kenyamanan, nostalgia, dan rasa kebersamaan yang tidak ternilai.

Buku “Comfort Food Memoir. Kisah Makanan Yang Menenangkan Beserta Resepnya” yang dapat di unduh dari link bit.ly/comfortfoodbook memperoleh sambutan khusus dari Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan; Founder & Executive Director, World Food Travel Association; serta Founder & President, Gourmand World Cookbook Awards.

Esensi comfort food yang hangat dan intim, menyiratkan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang bagaimana makanan tersebut membuat seseorang merasa dihargai dan diberi perhatian, mirip dengan pelukan.

Kolumnis
Pegiat Harmoni Bumi

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com