Kedekatan Genetika Jamur dan Manusia

Data genetika terbaru  menunjukkan bahwa manusia berbagi sekitar 50% DNA dengan jamur.

Ilustrasi: Muid/GBN.top

“Jamur pelawan yang juga disebut dengan jamur petir adalah jamur khas Pulau Bangka yang hanya tumbuh di pohon pelawan yang telah mati. Jamur ini hanya tumbuh jika ada hujan deras yang disertai oleh petir. Tanpa hujan petir, jamur ini tidak akan tumbuh.” Ini hanyalah salah satu cerita tentang jamur yang dikumpulkan oleh Mei Batubara, ahli gastronomi yang keliling Indonesia selama dua tahun untuk kegiatan riset Pusaka Rasa Nusantara.

Dalam dunia kuliner, berbagai jenis jamur, seperti jamur tiram, jamur kancing, dan shiitake, menjadi bahan makanan yang kaya nutrisi dan lezat. Selain itu, jamur seperti ragi juga memiliki peran penting dalam fermentasi, proses yang memungkinkan roti dapat mengembang sempurna, adanya bir yang menyegarkan, hingga anggur berkualitas.

Di bidang kesehatan, jamur menjadi sumber berharga bagi pengembangan obat-obatan. Salah satu penemuan revolusioner dalam dunia medis, penisilin, berasal dari jamur Penicillium sp. Selain itu, jamur juga digunakan untuk menghasilkan obat antikanker, dan juga sebagai probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan.

Dalam ilmu lingkungan, jamur menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan kembali oleh tanaman, menjaga siklus ekosistem tetap berjalan. Kemampuan jamur untuk mengurai zat organik juga dimanfaatkan dalam bioremediasi, yaitu proses membersihkan lingkungan dari polusi seperti limbah minyak.

Jamur juga memainkan peran besar dalam industri, antara lain untuk memproduksi enzim seperti amilase dan protease, yang penting dalam pembuatan makanan dan deterjen. Jamur juga menghasilkan asam organik seperti asam sitrat yang digunakan secara luas dalam industri makanan dan minuman.

Di bidang pertanian, jamur memberikan kontribusi melalui mikoriza, jenis jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman dan membantu tanaman menyerap nutrisi lebih efisien, sehingga meningkatkan hasil panen. Beberapa jamur juga digunakan sebagai agen hayati untuk mengendalikan hama, memberikan alternatif ramah lingkungan dalam pengelolaan pertanian.

Selama berabad-abad, jamur dianggap bagian dari tumbuhan karena kemiripan fisiknya. Misalnya, jamur tumbuh dari tanah seperti tumbuhan, dan bahkan jamur mikroskopis seperti ragi tidak menunjukkan ciri-ciri hewan yang mudah dikenali. Namun, menurut situs Interesting Facts, ceritanya menjadi jauh lebih rumit ketika genetika mulai dianalisis.

Salah satu perbedaan mendasar adalah jamur tidak memiliki kloroplas, bagian dari sel tumbuhan yang penting untuk fotosintesis. Jika tumbuhan menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis, jamur memiliki cara berbeda untuk bertahan hidup. Mereka menghasilkan enzim pencernaan yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya, kemudian menyerap nutrisi dari hasil pencernaan tersebut. Dengan mekanisme ini, jelas bahwa jamur bukanlah tumbuhan.

Yang lebih mengejutkan, penelitian genetika menunjukkan bahwa jamur memiliki hubungan lebih dekat dengan hewan, termasuk manusia, dibandingkan tumbuhan. Melalui proses yang disebut filogenetika komputasional, ilmuwan menganalisis eukariota — sel dengan inti yang terdefinisi jelas — dan menemukan bahwa jamur dan hewan membentuk kelompok biologis yang disebut opisthokonta. Kelompok ini memiliki nenek moyang yang sama, yang hidup sekitar 1,5 miliar tahun lalu. Sekitar 10 juta tahun setelah memisahkan diri dari tumbuhan, jalur evolusi jamur berpisah dari hewan.

Masih menurut situs Interesting Facts, para ilmuwan memperkirakan mungkin ada 3,8 juta spesies jamur di seluruh dunia, namun yang baru diketahui berjumlah 320.000 spesies, dengan jumlah spesies jamur yang dikonsumsi manusia sebanyak 350. Sedangkan setiap hari ditemukan sekitar 200 spesies baru jamur. Di Indonesia, informasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan ada 2.273 spesies jamur yang telah diidentifikasi.

Data genetika terbaru  menunjukkan bahwa manusia berbagi sekitar 50% DNA dengan jamur. Fakta ini menempatkan jamur sebagai organisme kecil paling menarik dalam dunia biologi, yang memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Kolumnis
Pegiat Harmoni Bumi

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: [email protected]