Selama libur panjang Idul Adha dan liburan sekolah pada Juni-Juli 2023 masyarakat tak perlu khawatir kehabisan uang. Bank Indonesia menjamin ketersediaannya dengan menyiapkan uang tunai untuk mencukupi kebutuhan nasional sebesar Rp93 triliun.
“Bank Indonesia memastikan pemenuhan seluruh kebutuhan uang tunai di masyarakat dengan menyiapkan uang tunai untuk mencukupi kebutuhan nasional sebesar Rp93 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Kamis (30/6/2023).
Penyiapan uang tunai sebesar itu, menurut Erwin, sesuai proyeksi angka kebutuhan uang pada bulan Juni-Juli 2023 yang naik sebesar 11,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Adanya realisasi penarikan perbankan secara nasional di Bank Indonesia yang terkonsentrasi sebelum libur panjang Idul Adha (27/6/2023) sebesar Rp18,2 triliun secara optimal terpenuhi,” ujarnya.
Selain menyiapkan uang tunai, BI melakukan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka pengedaran uang tunai, hal ini dilakukan bersamaan dengan dorongan kepada masyarakat untuk mengoptimalkan pembayaran non tunai.
Langkah yang diambil BI adalah dengan memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan perbankan di seluruh Indonesia melalui kantor perwakilan BI di daerah, sehingga perbankan memiliki pasokan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur.
“BI menginstruksikan perbankan untuk memperhatikan kebutuhan uang tunai di daerah yang diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan selama libur panjang ini. Ketersediaan tersebut termasuk pada terminal ATM/CRM (Cash Recycle Machine) di seluruh Indonesia serta memastikan terminal tetap beroperasi demi kenyamanan masyarakat.”
BI juga berkerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL) guna pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) termasuk untuk antisipasi selama libur ini. Pada tahun 2023, BI dan TNI AL mentargetkan sebanyak 17 kali Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di 85 pulau yang termasuk dalam wilayah 3T.
“Sampai dengan bulan Juni 2023 telah dilakukan kegiatan ERB sebanyak 8 kali mencakup 41 pulau dengan jumlah uang yang telah diedarkan sebesar Rp90,1 miliar,” ujar Erwin.
Langkah berikutnya adalah mendorong masyarakat mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi.
Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai, di antaranya memastikan kesiapan sistem dan layanan kritikal BI baik tunai maupun nontunai, termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran kepada masyarakat.
“BI juga terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Rupiah melalui edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah,” kata Erwin.
Pesan Cinta menekankan untuk mengenali keaslian dan cara merawat Rupiah dengan baik. Pesan Bangga menekankan apapun transaksinya selalu menggunakan Rupiah. Pesan Paham menekankan agar masyarakat berbelanja dengan bijak dalam menggunakan Rupiah.
“Kebanggaan ini menjadi esensial bukan hanya mengingat Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa, tetapi juga karena kualitas Rupiah yang telah diakui oleh ragam penghargaan internasional,” ujar Erwin menutup keterangan.