Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berkontribusi hingga 50 persen dalam Pengentasan Kemiskinan di Jawa Tengah. Hal ini ia ungkapkan dalam cuitan di media sosialnya pada Jumat, 14 Juli 2023.
Ia juga menegaskan, menghadapi tantangan ekonomi global, sudah seharusnya UMKM lebih diperhatikan mengingat kotribusinya yang besar terhadap PDB Indonesia hingga 60%, dan terbukti menjadi penyelamat ekonomi Indonesia dalam krisis tahun 1998. Bahkan, di tengah krisis pandemi Covid-19, UMKM-lah yang paling cepat pulih dan paling adaptif.
“Tantangan ekonomi global makin banyak, maka sudah seharusnya UMKM lebih diperhatikan. UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia hingga 60%, angka ini paling besar dibanding dari sektor lain. Terbukti, dalam krisis ekonomi '98 UMKM jadi penyelamat ekonomi Indonesia. Bahkan ditengah krisis karena pandemi COVID-19 lalu, UMKM adalah sektor yang paling cepat pulih dan paling adaptif. Khusus di Jawa Tengah, UMKM berkontribusi hingga 50% dalam pengentasan kemiskinan,” kata Ganjar di akun media sosialnya pada Jumat (14/7/2023).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, kata gubernur berambut putih ini, berhasil membina 183 ribu UMKM. Mereka berupaya untuk memfasilitasi dengan mendirikan 11 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), menggelar UKM Virtual expo, Hetero for Startup, ekspor produk lokal hingga pasar mancanegara, dan LapakGanjar.
Selain itu, menurut Ganjar, Pemprov Jateng juga mendorong kemudahan kredit bagi UMKM. Pada tingkat hilir, Jateng juga berkomitmen menggunakan produk lokal dalam pengadaan barang/jasa.
Ganjar bersyukur, berkat gotong royong semua pihak, upaya-upaya ini membuahkan hasil positif. Penyerapan tenaga kerja meningkat hampir 3 kali lipat, aset UMKM meningkat 4 kali lipat, omset UMKM pun meningkat lebih dari 3 kali lipat.
“Pengembangan UMKM menyesuaikan perkembangan jaman dan harus terus dilakukan, karena UMKM adalah pondasi utama menuju ekonomi bangsa yang berdikari,” tegas Ganjar.