Pencapresan Ganjar Pranowo makin kencang dengan dibentuknya Tim Pemenangan Nasional (TPN) yang diketuai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat. Masyarakat yang belum mengetahui siapa Arsjad tentu bertanya-tanya siapa dia.
Arsjad adalah Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, perusahaan publik yang bergelut di bisnis energi terintegrasi. Dikutip dari laman PT Indika Energy Tbk, indikaenergy.co.id/id/, disebutkan ia adalah warga negara Indonesia berusia 53 tahun yang menjabat Direktur Utama Indika Energy sejak April 2016, dan diangkat kembali pada 25 April 2019.
Sebelumnya ia menempati posisi sebagai Wakil Direktur Utama dari Mei 2014 sampai April 2016, dan Direktur Utama dari Februari 2007 sampai Mei 2014. Ia pernah menjabat Komisaris Utama Indika Energy tahun 2000.
Saat ini ia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering (sejak April 2021), PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Juni 2020) dan PT Indika Multi Properti (sejak Oktober 2019).
Ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo (sejak Juni 2020), PT Grab Teknologi Indonesia (sejak 2020), Kideco (sejak Februari 2017), PT Indika Energy Infrastructure (sejak Desember 2016) dan PT Rukun Raharja Tbk. (sejak Juni 2014). Ia juga adalah Chairman Indika Foundation (sejak Februari 2017).
Arsjad menimba ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering tahun 1990, dan meraih gelar Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis tahun 1993 dari Pepperdine University, California, Amerika Serikat. Pada 2016, ia mengikuti program Executive Education – International Directors Programme 2016 di INSEAD yang diselenggarakan di Singapura dan Fountainebleau, Perancis.
Pada 2014 ia menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat. Di tahun 2013 ia menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris.
Pada 2012, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat, serta menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia untuk Para Pemimpin Global di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Mengenai perusahaan tempatnya bernaung, Indika Energy, memiliki kinerja yang sangat kinclong saat harga komoditas di pasar global melonjak naik. Pada 2022 perusahaan itu membukukan laba 510,7 juta dolar AS, melesat 706,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 63,3 juta dolar AS.
Jika menggunakan kurs Rp15.525 per dolar AS, laba yang diperoleh Indika Energy pada 2022 senilai Rp7,79 triliun. Namun pada semester pertama tahun ini laba bersih perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi itu tercatat sebesar 89,8 juta dolar AS atau Rp1,37 triliun, anjlok 55,2 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 200,7 juta dolar AS atau Rp3,061 triliun.
Pemilik Indika Energy adalah Agus Lasmono yang menjabat sebagai Komisaris Utama. Pria kelahiran 6 April 1972 di Jakarta tersebut bernama asli Agus Lasmono Sudwikatmono. Ia adalah anak dari salah satu orang terkaya di Indonesia pada masa orde baru, yaitu Sudwikatmono Prawirodihardjo. Sudwikatmono dikenal sebagai eksekutif senior Salim Group dan juga keponakan dari mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto.
