Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka pintu lebar-lebar bagi investor asing yang ingin mengakses mineral kritis Indonesia. Tak tanggung-tanggung, investor asing dipersilakan mengeruk 47 jenis mineral atau bahan tambang dari perut bumi Indonesia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan salah satu negara yang terang-terangan berminat mengakses mineral di Indonesia adalah Amerika Serikat (AS). Bahlil menyebut peluang kerjasama kedua negara terbuka seiring dengan tercapainya kesepakatan antara Indonesia dan AS terkait tarif impor.
Saat memberikan keterangan, Kamis 7 Agustus 2025, Bahlil menyatakan AS bisa mengakses mineral kritis asalkan berkomitmen menghadirkan investor ke Indonesia. Nantinya pemerintah akan menyediakan area tambang mineral kritis untuk mereka.
"Kemarin, negosiasi tentang tarif, ada keinginan untuk Amerika, mineral kritis. Saya bilang, kita kasih. Sama. Tinggal Bapak datangkan investornya, saya siapkan tambangnya," ujarnya.
Bahlil menambahkan, perlakuan yang sama juga akan diberikan kepada negara lain yang ingin mengakses mineral kritis Indonesia. Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan proses bisnis yang diterima akan sama dengan yang diberikan kepada AS.
"Bisnisnya sama. Equal treatment. Nggak ada beda-beda. Jangankan Amerika, mau Afrika, mau Eropa, mau di mana saja," tambahnya.
Namun dalam keterangannya, Bahlil tidak menjelaskan secara rinci investasi apa yang akan didatangkan AS ke Indonesia. Mantan Menteri Investasi ini hanya menyebut proyek hilirisasi nikel dalam proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) akan diberikan perlakuan yang sama tanpa membedakan negara yang akan berinvestasi.
"Saya berjanji kepada Bapak-Ibu semua, kalau ada yang membangun ekosistem baterai mobil, saya sendiri akan mengurusnya tanpa membeda-bedakan dari negara mana pun," tandasnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.296.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Penetapan Jenis Komoditas yang Tergolong dalam Klasifikasi Mineral Kritis, terdapat 47 komoditas tambang yang diklasifikasikan sebagai mineral kritis, yakni:
1. Aluminium dari tambang bauksit)
2. Antimoni
3. Barium
4. Berilium
5. Besi dari tambang bijih besi, pasir besi
6. Bismut
7. Boron
8. Kadmium
9. Feldspar
10. Fluorspar
11. Fosfor
12. Galena
13. Galium
14. Germanium
15. Grafit
16. Hafnium
17. Indium
18. Kalium
19. Kalsium
20. Kobal
21. Kromium
22. Litium
23. Logam Tanah Jarang
24. Magnesium
25. Mangan
26. Merkuri dari tambang sinabar
27. Molibdenum
28. Nikel
29. Niobium
30. Palladium
31. Platinum
32. Ruthenium
33. Selenium
34. Seng
35. Silika dari tambang pasir kuarsa, kuarsit, kristal kuarsa
36. Sulfur
37. Skandium
38. Stronsium
39. Tantalum
40. Telurium
41. Tembaga
42. Timah
43. Titanium
44. Torium
45. Wolfram
46. Vanadium
47. Zirkonium.