Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik dan pejabat untuk tidak melihat pembangunan kereta LRT Jabodebek sebagai kerugian negara. Semua sudah ada hitungan biayanya.
“Saya ingin garis bawahi, jangan publik itu atau pejabat-pejabat melihat itu langsung ada kerugian negara. Public transport itu adalah servis yang diberikan. Sama dengan sampah, waste to energy. Suka ada yang bilang, wah ini berpotensi merugikan negara,” ujar Luhut dalam akun resminya di instagram luhut.pandjaitan yang dipantau gbn.top, Kamis (31/8/2023).
Ia mengatakan sepanjang tidak ada korupsinya, tidak bisa dikatakan merugikan negara, tapi sudah ditentukan cost-nya, “ya tidak apa-apa. Itu adalah bagian daripada kontribusi pemerintah, negara kepada rakyatnya,” ujarnya.
Pembangunan LRT Jabodebek, menurut Luhut, dilakukan oleh bangsa sendiri (local content), dibuat di dalam negeri sehingga pasti ada kekurangan di sana-sini. Namun sepanjang itu dikerjakan di dalam negeri, ia yakin nilai tambahnya masih akan didapat.
Seperti diketahui, LRT Jabodebek mengalami gangguan. Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan PT INKA Agung Dwi Cahyono mengatakan bahwa salah satu gangguan LRT Jabodebek pada bagian pintu. “Perihal pintu yang akhir-akhir ini sering gangguan, hal ini menjadi konsentrasi INKA untuk menyelesaikan,” kata dia, Kamis (31/8/2023).
LRT Jabodebek menggunakan sistem Grade of Automation level 3 atau GoA3 sehingga seluruh bagian termasuk pintu berfungsi dan dimonitor oleh sensor. Namun, dalam operasionalnya masih terjadi gangguan kondisi teknis pintu, seperti kurang sentris sistem mekanik akibat getaran, limit switch tidak respon.
Gangguan lain aliran listrik mati sehingga menyebabkan gangguan TPSS listrik. Akibatnya terjadi gangguan operasional LRT.
Menurut Luhut, ia orang yang bersikukuh agar pembangunan LRT Jabodebek dilakukan oleh anak-anak bangsa, tidak perlu impor. Ia melapor kepada Presiden Joko Widodo dan disetujui.
“Saya bersikukuh harus buatan dalam negeri. Saya lapor presiden dan beliau juga setuju. Saya bilang pastilah ada kurang sana sini Pak. Tapi kalau kita tidak memulai kapan kita bisa pakai buatan anak-anak bangsa.”
Luhut menduga pembuatan LRT Jabodebek merupakan yang pertama sehingga ada beberapa masalah yang muncul. Ia menyebutkan masalah berat kereta, trainsetnya yang berbeda-beda yang memaksa dilakukan penyesuaian software. Kondisi ini yang membuat pengoperasian LRT sempat tertunda.
“Tapi kita belajarlah, lesson learned buat kita semua. Tapi dalam banyak hal saya kira apa yang sudah dibuat sampai hari ini sudah makin baik, terus membaik, terus dilakukan.”
Ia mengaku pembangunan LRT masih dibantu asistensi dari luar negeri dengan menggunakan teknologi Siemens, Jerman dan tenaga ahli yang sudah berpengalaman. “Tapi semua pada umumnya dikerjakan anak-anak bangsa dan kemudian, saya senang juga bahwa akhirnya hampir semua masalah terselesaikan sampai hari ini.”
Pengoperasian LRT Jabodebek, menurut Luhut, dipercepat karena pas dengan isu polusi di DKI. Pemerintah juga akan memperpanjang kereta tersebut agar transportasi publik bertambah untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi.