Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan kredit atau pembiayaan syariah terus meningkat mencapai 17,55 persen secara tahunan (yoy) pada Juli 2023. Khusus segmen UMKM pertumbuhannya mencapai 7,59 persen.
“Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 17,55 persen (yoy) pada Juli 2023, terutama didorong oleh peningkatan pembiayaan modal kerja. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59 persen (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro,” kata Perry dalam jumpa pers mengenai hasil rapat bulanan Dewan Gubernur BI, Kamis (24/8/2023).
Pada kesempatan itu, Perry menjelaskan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5 persen.
Perry mengatakan kredit atau pembiayaan perbankan tumbuh meningkat pada seluruh segmen dan jenis penggunaan kredit. Kredit perbankan pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,76 persen (yoy), terutama dikontribusikan oleh sektor jasa sosial, pertambangan, dan jasa dunia usaha.
“Perkembangan ini dipengaruhi sisi penawaran kredit sejalan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar, sehingga akomodatif terhadap peningkatan pertumbuhan kredit,” ujarnya.
Pertumbuhan kredit, menurut Perry, juga dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Menurutnya, BI akan memperkuat efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berkoordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendorong penyaluran kredit perbankan pada sektor-sektor hilirisasi seperti minerba, pertanian, peternakan, dan perikanan, juga perumahan termasuk perumahan rakyat, pariwisata, inklusif termasuk UMKM, KUR, dan ultra mikro (UMi), serta ekonomi hijau.
Perry mengatakan, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga. Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 26,74 persen pada Juni 2023.
“Risiko kredit terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah, yaitu 2,44 persen (bruto) dan 0,77 persen (neto) pada Juni 2023,” katanya.
Likuiditas perbankan pada Juli 2023 terjaga, dipengaruhi oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,62 persen (yoy). Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat.
“BI terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi,” imbuh Perry.