Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan PDIP merupakan partai politik dengan elektabilitas tertinggi sebesar 26 persen, sementara Partai Amanat Nasional (PAN) diperkirakan akan lolos sebagai partai parlemen jika pemilu dilakukan hari ini.
Melalui survei yang digelar pada 25 Agustus-3 September 2023, Indikator bertanya kepada responden 'jika pemilihan anggota DPR RI diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/bapak pilih di antara partai berikut ini?'
PDIP mendapatkan jawaban terbanyak. "Paling tinggi. Dan di grafiknya PDIP stand-out sendiri. Paling panjang grafiknya," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo, Sabtu (30/9/2023).
Partai berlambang moncong banteng itu unggul 13,4 basis point dari Gerindra yang menempati posisi kedua dengan elektabilitas 12,6 persen, disusul Partai Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas 9,2 persen.
Di bawahnya ada PKB yang berada di posisi keempat dengan perolehan 7,5 persen, disusul PKS yang memperoleh elektabilitas 5,2 persen, dan Demokrat dengan 5,1 persen yang menempatkannya di posisi keenam. NasDem menyusul di posisi ketujuh dengan raihan elektabilitas 4,5 persen.
PAN berada di urutan paling buncit dari delapan partai yang diprediksi akan lolos ke parlemen dengan elektabilitas 4,5 persen. PAN sendiri masuk ke dalam daftar tiga besar sebagai partai dengan tingkat sosialisasi tertinggi di media sosial, media online, dan televisi.
"PAN ini kecenderungan naiknya sejak Juni, karena dari 2,5 persen di bulan Juni, sekarang 4,5 persen. Diantara partai yang ada, PAN agak berbeda kenaikannya. Menarik bagi PAN karena kenaikannya tinggi," kata Hendro.
Sementara itu, partai berbasis agama Islam lainnya seperti PPP tidak lolos ke parlemen. "PPP 2,4 persen, Perindo 1,9 persen, PSI 0,8 persen."
Berikutnya adalah Partai Hanura dan Partai Garuda yang sama-sama meraih 0,3 persen, Partai Gelora 0,2 persen, PBB dan Partai Buruh meraih 0,1 persen. Partai Ummat dan PKN berada di posisi paling buncit dengan 0 persen. Responden yang belum memberikan jawaban sebesar 19 persen.
Survei Indikator Politik mewawancarai 1.200 responden di semua provinsi di Indonesia. Indikator melakukan over-sampel di 10 Provinsi yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten masing-masing menjadi 400 responden.
Survei di Sumatera Selatan dan Lampung ada penambahan masing-masing menjadi 350 responden, Jambi dan Bangka Belitung masing-masing menjadi 300 responden sehingga total sampel sebanyak 4.090 responden.
Survei ini digelar dengan wawancara tatap muka sepanjang 25 Agustus-3 September 2023. Margin of error +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
