Bogor, Juni 2024 – Kota Bogor menjadi tuan rumah acara penting untuk mengatasi krisis iklim global, yaitu Youth Climate Leaders Camp, Asia Chapter. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Islamic World Educational, Scientific, and Cultural Organization (ICESCO) dan The Climate Reality Project Indonesia. Berlangsung dari tanggal 12 hingga 14 Juni 2024, kegiatan mengusung tema “Kepemimpinan Pemuda untuk Krisis Iklim” dan dihadiri oleh 50 peserta dari 18 negara.
Acara dibuka oleh Perwakilan ICESCO, Fahman Faturrahman, PhD; Direktur Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode, PhD; Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi, Prof. Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut, M.Si.; dan Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Prof. Ir. Rachmat Witoelar. Hadir juga Dedie A Rachim, M.A., Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Bogor yang juga mantan Wakil Walikota Bogor serta Tantrie Soetjipto M.A., Advisor Climate Reality Indonesia.
Perubahan iklim adalah krisis global yang mendesak, dengan dampak yang sangat dirasakan oleh generasi muda melalui masalah kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial. Namun, pemuda juga merupakan kekuatan besar untuk perubahan positif.
Youth Climate Leaders Camp adalah dirancang untuk memberdayakan dan menggerakkan pemimpin muda dalam mengambil tindakan nyata terhadap perubahan iklim dan mempromosikan praktik berkelanjutan. Peserta mengikuti berbagai kegiatan, termasuk lokakarya yang berkaitan dengan isu iklim, praktik berkelanjutan yang dipandu oleh para ahli ternama, pelatihan kepemimpinan, manajemen proyek untuk mempersiapkan peserta menjadi pemimpin yang efektif, kunjungan lapangan untuk melihat langsung inisiatif berkelanjutan, serta diskusi kelompok untuk berkolaborasi menciptakan proyek yang berdampak bagi masyarakat.
Proyek terbaik dari peserta akan mendapatkan dana untuk implementasi, sehingga memberikan kesempatan nyata bagi pemuda untuk membuat perubahan konkret di lingkungannya.
Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah proses post-camp activities yang akan dikerjakan secara kolaboratif selama delapan minggu oleh peserta lintas negara dengan tujuan membuat aksi nyata untuk melawan perubahan iklim dari level yang paling kecil di lingkungan sekitar di mana peserta berada. Ini bisa berupa peningkatan penyadartahuan, aksi mitigasi dan adaptasi, serta aksi lainnya.
Kegiatan trekking melewati aliran sungai Ciherang, Jawa Barat
Ketua Panitia Penyelenggara, Ari Adipratomo yang juga seorang Climate Reality Leader mengatakan: “Dengan membekali pemuda dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, kita dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang efektif dalam memerangi perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.”
Melalui Youth Climate Leaders Camp, diharapkan pemuda akan teredukasi dengan pengetahuan mendalam tentang perubahan iklim dan praktik berkelanjutan. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk membentuk jaringan pemimpin muda yang berdaya dan aktif dalam advokasi iklim, serta menciptakan proyek-proyek berdampak yang konkret dan terukur untuk mengatasi tantangan iklim.
Perwakilan ICESCO dari Rabat, Maroko, memberikan sambutan
Kombinasi pendidikan, proyek langsung, dan kolaborasi, inisiatif dapat menumbuhkan generasi pemimpin yang sadar lingkungan dan mampu mendorong perubahan positif di komunitas mereka dan sekitarnya. Bogor dengan bangga menyambut para pemimpin muda Asia dalam upaya bersama mengatasi krisis iklim, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih baik untuk generasi mendatang.
Sebagian peserta internasional dan Indonesia