Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajaran Dinas Lingkungan hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Nantinya, tempat ini merupakan salah satu fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF yang terbesar di dunia.
“Kapasitas pengolahan sampah pada fasilitas ini mampu mengolah 2.500 ton sampah/hari, serta akan menghasilkan produk berupa RDF atau bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton/hari. Fasilitas ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia,” ungkap Pj. Gubernur Heru di RDF Plant Jakarta, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, seperti yang dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Senin (13/5/2024).
Menurut Heru, saat ini Jakarta harus memprioritaskan pengelolaan sampah dalam kota agar beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang makin berkurang.
Di tempat yang sama, Kadis LH DKI Asep Kuswanto yang mendampingi Heru pada groundbreaking ini mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini dilakukan dengan metode konstruksi terintegrasi. RDF Rorotan ini dibangun di lahan seluas 7,87 hektare dengan biaya Rp 1,28 triliun yang bersumber dari APBD DKI Jakarta tahun 2024.
"Masa pelaksanaan pekerjaan akan selesai di akhir tahun 2024 dan diharapkan akan beroperasi optimal di tahun di awal tahun 2025," ungkap Asep.
Menurut Asep, 2.500 ton per hari akan diolah di RDF Rorotan. Dia menyebut RDF ini akan mengolah sampah dari 16 kecamatan di Jakarta.
"Terdiri dari seluruh Kecamatan wilayah Jakarta Utara ada enam Kecamatan Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan. Kecamatan di Jakarta Pusat yaitu Cempaka Putih, Kemayoran Baru, dan Senen, dan enam kecamatan di Jakarta Timur," katanya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah membangun RDF di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Pemprov DKI kemudian mempercepat pembangunan fasilitas pengelolaan sampah RDF Plant Rorotan.