Jokowi Sebut Kelaparan di Papua Tengah Akibat Cuaca Dingin

6 orang warga Distrik Agandugume dan Lambewi meninggal dunia, termasuk bayi berusia 6 bulan.

Presiden Jokowi saat berkunjung ke Papua beberapa saat lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut berkomentar tentang bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Jokowi menyebut bencana yang menyebabkan 6 orang warga meninggal dunia itu terjadi akibat cuaca dingin di wilayah tersebut.

Berbicara usai meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta, Senin 31 Juli 2023, Jokowi menambahkan situasi keamanan yang belum benar-benar kondusif juga memperparah kondisi warga akibat bantuan yang tidak bisa distribusikan.

Jokowi menuturkan, Kabupaten Puncak berada di ketinggian. Sehingga tanaman sulit tumbuh di wilayah tersebut, terutama di musim salju.

"Problemnya supaya tahu, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh,” kata Jokowi.

Itulah sebabnya Jokowi memerintahkan instasi terkait segera menangani bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak. Terkait kondisi keamanan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta aparat keamanan, baik TNI maupun Polri mengawal distribusi bantuan ke lokasi bencana.

"Saya sudah perintahkan Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya (bencana kelaparan). Saya minta juga tadi TNI untuk membantu mengawal,” ujar Jokowi.

Sebelumnya diberitakan bencana kekeringan dan kelaparan saat ini tengah melanda Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Sebanyak 6 orang warga di Distrik Agandugume dan Lambewi dilaporkan meninggal dunia akibat bencana yang sudah terjadi sejak Juni 2023.

Korban meninggal dunia di Distrik Agandugume adalah, Yenis Telenggen, laki-laki berusia 38 tahun. Yemina, perempuan berusia 42 tahun. Ater Tabuni berusia 46 tahun.

Sedangkan warga Distrik Lambewi yang meninggal dunia adalah Tenus Munib laki-laki berusia 46 tahun, Tera Munib perempuan berusia 39 tahun dan Anal ILa Telenggen, bayi yang terpaksa lahir prematur saat masih berusia 6 bulan dalam kandungan.

Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan kekeringan telah menyebabkan kebun-kebun warga gagal panen. Akibatnya warga menderita kekurangan bahan pangan.

Kondisi ini diperburuk dengan maskapai penebangan yang tidak beroperasi karena takut gangguang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini menyebabkan bantuan bantuan pangan tidak bisa didistribusikan.

“Para korban meninggal dunia karena tidak ada makanan dampak dari musim kemarau. Bahan makanan tidak bisa didistribusikan lantaran maskapai penerbangan tak ada yang mau terbang ke daerah itu karena gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” jelas Willem.

Saat memberikan keterangan tertulisnya, yang dikutip Minggu 30 Juli 2023 menyebut kondisi keamanan yang kurang kondisi menjadi kendala pihaknya melakukan penanganan korban kekeringan. Bantun logistik yang sangat diperlukan masyarakat tidak bisa disalurkan lantaran tidak ada pilot yang berani terbang ke Distrik Agandugume dan Lambewi.

“Kesulitan penanganan bencana ini adalah belum tersalurkannya bantuan bencana secara langsung ke Distrik Agandugume dan Lambewi diakibatkan tidak adanya layanan penerbangan dengan alasan keamanan yang kurang kondusif atau adanya gangguan keamanan,” katanya.

Jika melihat kondisi sampai saat ini, Willem memperkirakan bencana kekeringan dan kelaparan sangat mungkin akan berlangsung lebih lama.

Itulah sebabnya selaku Bupati Kabupaten Puncak, Willem meminta maskapai penerbangan kembali beroperasi di wilayanya. Willem menyatakan, pihaknya bersama aparat TNI dan Polri menjamin keamanan para pilot yang menerbangkan pesawat ke Distrik Agandugume dan Lambewi.

Politisi Partai Demokrat ini pun meminta dukungan masyarakat setempat guna mempermudah penyaluran bantuan bagi masyarakat di kedua distrik tersebut.

“Dengan disampaikannya jaminan keamanan penerbangan ini, maka kami harapkan agar selanjutnya dapat berkoordinasi dengan Tim Terpadu Tanggap Darurat untuk melakukan angkutan bantuan yang telah disiapkan,” katanya.

Willem menambahkan bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, telah ditetapkan sebagai bencana daerah. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Puncak Nomor 300.2/28/Tahun 2023 Tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com