Emak-emak yang akan memborong beras, telur, ayam, daging sapi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir kini bisa mengetahui harganya sebelum membeli.
Informasi mengenai harga bahan pangan utama tersebut kini disediakan Bank Indonesia melalui websitenya per hari ini, 1 Juli 2023 melalui aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.
“Terhitung 1 Juli 2023, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dapat diakses melalui website Bank Indonesia pada laman https://www.bi.go.id/hargapangan,” kata Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan tertulis pada pekan ini.
Informasi mengenai harga pangan tersebut tidak sebatas di daerah tempat tinggal, meliputi juga daerah tetangga, tingkat provinsi hingga nasional.
Pengembangan sistem informasi tersebut dibuat sebagai acuan bagi pelaku usaha dan produsen dalam menetapkan harga, acuan konsumen dalam membeli, sinyal awal terjadinya gejolak harga komoditas di pasar, dan sebagai bahan kajian untuk memahami perilaku harga komoditas dan melihat keterkaitan harga yang terintegrasi antar provinsi di Indonesia.
Informasi harga yang disajikan mencakup komoditas pangan strategis seperti beras, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir.
Menurut Erwin, PIHPS Nasional menjadi salah satu indikator yang penting dalam memantau perkembangan harga pangan dalam rangka mendukung analisis Bank Indonesia dan juga bagi masyarakat luas.
Dijelaskan bahwa aplikasi adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan informasi harga antara produsen dan konsumen.
PIHPS Nasional adalah sistem informasi berbasis digital yang dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016, dan berfungsi untuk menghimpun serta mendiseminasikan harga komoditas pangan strategis di seluruh provinsi di Indonesia.
“Hingga tahun 2023, survei pemantauan harga PIHPS Nasional telah mencakup empat jenis pasar, yakni pasar tradisional, pasar modern, pedagang besar, dan produsen,” ujar Erwin.
Publikasi PIHPS Nasional pada website Bank Indonesia dilakukan guna memperkuat aksesibilitas, akuntabilitas, dan keamanan data pangan nasional. PIHPS mulai dikembangkan tahun 2016 melalui platform independen www.hargapangan.id.
Setelah proses integrasi tersebut, portal www.hargapangan.id akan dinonaktifkan. Hal ini merupakan salah satu bagian dari upaya menjaga stabilitas harga melalui ketersediaan data harga pangan yang akurat dan dapat diakses oleh publik secara luas.
Menurut Erwin, ke depan Bank Indonesia akan terus meningkatkan kualitas data publikasi PIHPS Nasional untuk menjamin akurasi dan keandalan data pangan nasional.
Dari pemantauan redaksi gbn.top, informasi mengenai harga pangan tersebut cukup jelas terlihat jika diakses melalui desktop atau laptop. Namun jika diakses melalui mobile phone, terlalu kecil penggunaan font hurufnya sehingga sulit dilihat.