Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil riset mengenai dua organisasi Islam terbesar di Tanah Air yakni Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Hasilnya, kedua ormas tersebut mengalami perubahan drastis dalam 20 tahun terakhir.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan mereka yang merasa bagian dari NU jumlahnya bertambah drastis. Sebaliknya, mereka yang merasa bagian dari Muhammadiyah jumlah justru berkurang drastis dalam dua dekade terakhir.
Denny JA menyampaikan hal itu dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya DennyJA_World, Selasa (4/9/2023).
Denny JA mengunggah video tersebut di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube sebagai bagian dari serial Ekspresi Data. Video ini durasinya selama tiga menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk isu-isu strategis, termasuk Pilpres 2024.
Denny menjelaskan, dalam survei LSI menanyakan kepada responden apakah merupakan bagian dari NU dan Muhammadiyah. Hasilnya, mereka yang merasa menjadi bagian dari NU pada 2023 mencapai 56,9 persen, naik drastis dibandingkan 2005 yang angkanya bertengger di 27,5 persen.
Sementara itu, mereka yang merasa bagian dari Muhammadiyah jumlahnya menyusut. Jika pada 2005 jumlahnya sebesar 9,4 persen, maka pada 2023 jumlahnya merosot tinggal 5,7 persen. “Turunnya drastis sekali hampir separuh,” ujar Denny.
Menurut Denny, penyebab jumlah mereka yang merasa menjadi bagian dari Muhammadiyah menurun berkaitan dengan kaderisasi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Muhammadiyah menyangkut kaderisasi yang mereka lakukan.
“Padahal kita tahu dan kita ingin Muhammadiyah sebagaimana NU untuk terus tumbuh karena mereka mewakili dua segmen Islam moderat di Indonesia,” ujarnya.